Mengenal Dan Memiliki Visi Ke Surga

Ketika umat muslim telah mengenal surga dan memiliki visi ke surga, maka hal itu akan memberikan motivasi untuk melakukan hal-hal yang mendukung untuk tercapainya maksud tersebut, diantaranya :

Pertama, Menjadikan Allah sebagai tujuan. Tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan selalu mencari ridha-Nya disetiap amal yang dilakukan.

KeduaMenjadikan Rasulullah SAW sebagai tauladan dalam semua sisi kehidupan, mengikuti dan menjalankan semua sunnahnya serta menjauhi semua bentuk bid’ah dalam ibadah.

Ketiga. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan dan petunjuk hidup. Berinteraksi dengan cara membacanya, memahami dan mengamalkannya.

Keempat. Melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Kelima. Selalu memberikan manfaat dan keselamatan kepada orang lain.

Keenam. Menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Memahami bahwa dunia adalah tempat untuk beramal. Berusaha bersungguh-sungguh untuk kerja dunia sebagaimana kesungguhan dalam beramal untuk akhirat.

Ketujuh. Selalu berusaha mencapai prestasi yang terbaik dalam semua hal. Baik dalam menuntut ilmu, bekerja, ataupun yang lainnya.

Kedelapan. Mengatur dan memanfaatkan waktu dengan benar dan teliti. Tidak memmanfaatkan waktu untuk hal-hal yang sia-sia apalagi untuk maksiat.

Kesembilan. Selalu bermuhasabah (mengoreksi diri) dengan cara mengingat apa yang dilakukan selama ini. Yang kurang baik diperbaiki dan yang sudah baik ditingkatkan lagi.

Kesepuluh. Selalu berdoa kepada Allah agar selalu mendapat petunjuk-Nya dan dianugerahkan kesudahan yang baik atau khusnul khotimah.

Visi Ke Surga

Sudah selayaknya seseorang itu memiliki visi kehidupan yang jelas. Karena visi yang jelas dapat menuntun dia untuk berusaha mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuannya. Di samping itu juga akan menjadikan seseorang lebih fokus terhadap hasil akhir tanpa mudah goyah ketika mendapat gangguan atau hambatan.

Visi adalah tujuan jangka panjang yang bersifat umum yang akan dicapai melalui perjuangan yang panjang. Ia berbeda dengan misi, karena misi lebih bersifat khusus dan perwujudannya hanya untuk mendukung visi.

Seseorang yang memiliki visi selalu melihat semua kegiatan sepanjang hidupnya sama atau sudah sesuai pada jalan yang akan membawa dirinya kepada visi atau belum. Sekiranya belum, maka ia akan segera memutar arah(hijrah) menempuh jalan yang mampu membawanya pada visi yang sudah ditargetkan.

Karena hidup ini diibaratkan sebuah perjalanan, sedangkan di dunia adalah tempat persinggahan untuk mengumpulkan bekal untuk dibawa ke kehidupan yang mendatang.

Ketika hidup tanpa visi maka akan memungkinkan seseorang lalai terhadap tujuan hidup itu sendiri atau pun lupa terhadap tujuan utama manusia diciptakan yakni untuk mengabdi kepada Allah swt.

dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada Ku” (QS Adz Dzariyat (51) : 56).

Sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa kehidupan ini mempunyai tuga fase. Pertama, adalah fase ketika manusia berada dalam rahim. Pada fase ini manusia bergantung kepada individu lain yakni ibu. Meskipun demikian sudah sempurna sebagai satu kehidupan.

Kedua, kehidupan dunia yang diawali dengan kelahiran manusia sampai pada kematiannya. Pada fase ini manusia mampu berdiri sendiri dan mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya. Ketiga, fase kehidupan setelah kematian. Pada fase ini manusia memeroleh hasil dari usahanya di fase kedua.

Pada fase pertama waktunya sangat terbatas kurang lebih hanya sembilan bulan atau pada beberapa kasus ada yang lebih cepat  dari itu. Kemudian fase kedua juga memiliki waktu yang tebatas. Tidak bisa ditentukan secara pasti, namun secara rata-rata adalah antara enam puluh sapai tujuh puluh tahun umur manusia. Tentu saja ada yang lebih dari itu namun sangat sedikit.

Dan yang kurang dari umur rata-rata juga sangat banyak. Kalau diibaratkan seperti buah kelapa. Lalu jatuhnya buah kelapa itu sebagai kematian, maka yang memiliki kemungkinan jatuh itu semestinya  kelapa yang sudah tua dan berwarna coklat. Tetapi kelapa yang muda atau yang masih bunga juga sangat berkemungkinan gugur.

Sedangkan fase kehidupan setelah kematian tidak terbatas waktunya. Dan inilah sebenarnya tempat kehidupan yang hakiki. Cuma terkadang manusia mudah melalaikan fasei ini. Padahal fase ini disediakan hanya untuk dua tempat saja, surga dan neraka. Tidak ada pilihan lain. Dan untuk menetapkan tempat yang mana manusia akan menuju, semuanya bergantung pada visi yang telah dibuat ketika di dunia dan sejauh mana usaha yang dilakukan untuk mencapainya.

Mengenal Surga

Hal yang penting untuk menumbuhkan rasa tertarik dan mencintai sesuatu adalah dengan mengenalnya. Demikian juga dengan surga. Jika ingin berusaha memasukinya sudah sepantasnya kita untuk mengenalnya. Sebagai umat yang memiliki petunjuk berupa wahyu Al Qur’an, kita dapat mengenal surga melalui apa yang disampaikan dalam wahyu.

Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menceritakan tentang surga, baik tentang keberadaan, keindahan dan kenikmatannya. Namun semuanya berupa gambaran, karena surga adalah hal ghaib. Yang tidak mungkin dilihat oleh mata, tidak mampu didengar oleh telinga dan tidak terbayangkan oleh hati dan pikiran.

Surga identik dengan keindahan dan kenikmatan. Sebagaimana fitrah manusia juga sangat mencintai keindahan dan kenikmatan, maka surga disediakan sebagai balasan bagi umat yang taat.

Keindahan dan kenikmatan surga sungguh luar biasa, hal ini bisa dipahami karena ia tidak dapat disetarakan dengan keindahan dan kenikmatan dunia yang sifatnya fana dan menipu, sementara keindahan dan kenikmatan surga bersifat kekal. Maka bagi orang yang sudah mengenal surga, baginya dunia tidak memiliki nilai apa-apa. Sebagai contoh adalah asiah istri Fir’aun, ia tidak gentar disiksa oleh Fir’aun karena ia yakin pada Allah dan mengenal surganya, maka ketika itu ia berdoa supaya dibangunkan rumah untuk nya di surga.

Segala keindahan dan kenikmatan yang terlihat di dunia akan ada di surga bahkan jauh lebih baik. Misalnya tempat tinggal, di surga telah disediakan rumah-rumah dan istana yang megah. Makan dan minuman, di surga tersedia buah-buahan dan segala minuman yang paling lezat, seperti madu dan susu bahkan minuman yang di dunia haram di surga bisa dinikmati, seperti khamara. Wanita, di surga akan ada  bidadari-bidadari cantik yang akan mendampingi manusia. Perhiasan, di surga semua peralatan makan dan minum terbuat dari emas dan perak. Pakaian, di surga akan dipakaikan pakaian yang indah dari sutera.

Puncak Kenikmatan Surga

Puncak kenikmatan surga adalah melihat wajah Allah secara langsung dan jelas (QS 75,22-23). Inilah yang paling diimpikan oleh semua umat. Dan masih banyak lagi keindahan yang lain seperti sungai-sungai yang mengalir dan pohon-pohon yang rindang. Dan surga adalah sebaik-baik  tempat di akhirat…..Itulah sebabnya, doa yang dianjurkan bagi kita adalah : “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”@

https://twitter.com/MTLovenHoney/status/471899892369981440